Ahmad Faizin

"Sebarkan ilmu walau hanya satu ayat ^^"

Breaking

Friday 23 December 2016

Konfigurasi DHCP Server Pada Debian Router

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Pada kesempatan kali ini saya akan meneruskan postingan saya yang sebelumnya, yaitu tentang Debian Router. Pada postingan sebelumnya saya sudah membuat PPPoE Client pada debian router. Nah, pada kali ini saya akan berbagi tentang bagaimana cara konfigurasi DHCP Server pada debian router.Yuk kita bahas mulai dari pengertiannya.

    A. Pengertian
        DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah suatu protocol jaringan yang bekerja memberikan IP Address secara otomatis. IP Address yang diberikan secara otomatis pun dapat setiap saat berubah-ubah atau biasa disebut dynamic. DHCP dibagi menjadi dua, yaitu DHCP Server dan DHCP Client.
        DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat "menyewakan" alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua client yang memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows NT Server, Windows 2000 Server, Windows Server 2003, atau GNU/Linux memiliki layanan seperti ini.
        DHCP client merupakan mesin client yang menjalankan perangkat lunak client DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server. Sebagian besar sistem operasi klien jaringan (Windows NT Workstation, Windows 2000 Professional, Windows XP, Windows Vista, Windows 7, Windows 8 atau GNU/Linux) memiliki perangkat lunak seperti ini.
        B. Latar Belakang
            DHCP Server sangan penting sekali dalam pemberian IP Address kepada client yang ingin terhubung ke jaringan tersebut. Apalagi sekarang sudah jaringan yang cakupannya sangat luas. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) dari namanya saja protocol ini sudah memberikan secara Dynamic. Yang dimaksud memberikan secara Dynamic ini adalah IP Address yang diberikan secara Dynamic.
            C. Maksud dan Tujuan
               Meneruskan proker tentang Debian Router setelah konfigurasi PPPoE Client. Dalam hal ini, saya akan konfigurasi DHCP Server pada interface eth1 dan eth0 tadi sudah dikonfigurasi ppp0. Sebelum itu saya sudah membuat Mikrotik router yang diubah menjadi Mikrotik Switch dengan membridge semua interface pada Mikrotik yang digunakan untuk menghubungkan antara server yang memiliki jaringan internet dengan client.
                D. Jangka Waktu
                    Jangka waktu yang digunakan untuk konfigurasi DHCP Server ini kurang lebih 15 sampai 20 menit.
                    E. Alat dan Bahan
                      1. Server (Debian Router Installed)
                      2. Mikrotik Switch
                        F. Langkah Kerja
                          1. Pertama kita install isc-dhcp-server pada server dengan perintah
                          #apt-get install isc-dhcp-server
                           2. Tunggu proses install dhcp selesai


                          3. Setelah itu, kita konfigurasi dhcpnya dengan perintah
                          #nano /etc/dhcp/dhcpd.conf

                           3. Kemudian kita edit pada bagian A Slightly. Kalau kita susah mencari bisa tekan crtl + w lalu ketikkan A Slightly.


                          4. Kita hilangkan tanda pagar atau crash (#) pada baris subnet hingga tanda }


                          Setelah dihilangkan kita ubah IP Address sesuai yang ingin kita setting. Disini saya membuat seperti dibawah
                          subnet 192.168.231.0 netmask 255.255.255.240 {
                            range 192.168.231.2 192.168.231.14;
                            option domain-name-servers 192.168.231.1,202.134.1.10,202.134.0.155;
                            option domain-name "router.net";
                            option routers 192.168.231.1;
                            option broadcast-address 192.168.231.15;
                            default-lease-time 600;
                            max-lease-time 7200;
                          }
                          Setelah itu save dan keluar dengan menekan ctrl + x lalu y dan enter

                          5. Kemudian kita akan memilih interface yang akan digunakan sebagai DHCP. Kita beri bisa beri perintah
                          #nano /etc/default/isc-dhcp-server

                          atau
                          #dpkg-reconfigure isc-dhcp-server

                          6. Setelah itu kita masukkan interface yang akan digunakan sebagai DHCP. Karena saya akan menggunakan DHCP pada eth1, maka saya mengisikan eth1 sebagai DHCP-nya.

                          Setelah itu kita jalankan  DHCP dengan perintah
                          #/etc/init.d/isc-dhcp-server

                          7. Kemudian kita edit bagian rc.local, bertujuan untuk saat kita memasukkan perintah iptables menjadi permanent, jadi saat kita reboot PC nya iptables tetap berjalan. Beri perintah
                          #nano /etc/rc.local

                          8. Setelah masuk didalam rc.local kita msaukkan perintah iptables pada bagian paling bawah sebelum exit. Kita tambahkan
                          iptables -t nat -A POSTROUTING -o ppp0 -j MASQUERADE

                          Kemudian simpan dan keluar dengan mengetikkan ctrl + x lalu y dan enter

                          9. Kemudian edit bagian sysctl. Kita bisa beri perintah pada Debian dengan mengetikkan
                          #nano /etc/sysctl.conf

                           10. Tampilan akans seperti dibawah. Disini kita hanya menghilangkan crash (#)


                          Kita hilangkan crash (#) pada net.ipv4.ip_forward=1


                          11. Kalau sudah coba kita cek apak interface eth1 tadi yang kita buat DHCP Server sudah memiliki IP Address atau belum dengan kita mengetikkan
                          #ifconfig

                          Konfigurasi DHCP Server sudah selesai dan kita sudah bisa memberikan IP Address kepada client secara otomatis.
                            G. Kesimpulan
                                Saat melakukan konfirasi debian router kita harus tahu mana interface yang akan gunakan sebagai DHCP Server dan mana yang akan digunakan sebagai PPPoE Client. Dan pada saat konfigurasi kita harus teliti. Huruf kecil dan huruf besar juga berpengaruh pada saat konfigurasi.

                              NB : Untuk konfigurasi yang lain bisa lihat DISINI

                              Mungkin hanya ini yang bisa saya bagikan. Sekian.
                              Assalamu'alaikum Wr. Wb.

                              No comments:

                              Post a Comment

                              Adbox